Dalam wawancara dengan surat kabar Toronto Star, Perdana Menteri Erdogan, yang menghadiri KTT G-20 di kota Toronto Kanada, mengatakan, "hubungan dengan Israel akan tetap tegang sampai Israel memenuhi empat syarat:
1. Israel harus meminta maaf atas serangan pasukan komando mereka pada tanggal Mei 31 terhadap kapal Turki yang merupakan bagian dari armada kebebasan yang membawa bantuan kemanusiaan ke Gaza,
2. Israel harus membayar kompensasi kepada para keluarga dari 10 orang yang tewas dalam serangan itu, sembilan orang Turki dan satu warga Turki-Amerika,
3. Israel harus setuju untuk dilakukannya penyelidikan internasional, sebagaimana yang diminta oleh Sekretaris Jenderal PBBBan Ki Moon-atas insiden ini (bukan dengan penyelidikan yang dilakukan oleh Israel sendiri),
4. dan yang terakhir Israel harus mengangkat embargo atas Jalur Gaza.
Mengingatkan bahwa Israel telah mengumumkan pengurangan embargo, Erdogan mengatakan, "kami telah mendengar laporan itu tapi tidak ada langkah-langkah konkrit yang telah diambil Israel. Pernyataan tersebut serupa dengan yang pernah dilakukan israel di masa lalu."
Israel pekan lalu mengatakan mereka telah melonggarkan blokade di Jalur Gaza pada setelah kelompok-kelompok HAM dan dunia internasional sikap Israel yang telah menyebabkan krisis kemanusiaan di wilayah yang terkepung tersebut.
Erdogan juga mengatakan bahwa Turki sedang merencanakan untuk menuntut Israel atas nama para korban yang tewas maupun terluka oleh serangan brutal pasukan komando militer Israel.
Erdogan mengatakan armada bantuan ke Gaza diselenggarakan oleh organisasi-organisasi non-pemerintah, yang membawa relawan dari puluhan negara, bersama dengan bantuan kemanusiaan yang terdiri dari makanan, obat-obatan, mainan, dan bahan konstruksi.
"Armada itu diserang di perairan internasional, 72 mil dari perairan teritorial Israel Sayangnya, israel menggunakan senjata dan senapan dan peluru plastik untuk menyerang para relawan. Kami telah akrab dengan argumen Israel bahwa mereka berhak untuk mempertahankan diri. Tentu saja, Anda dapat melindungi perbatasan Anda terhadap orang-orang bersenjata atau melawan musuh militer, dan Anda dapat mempertimbangkan aksi tersebut dalam batas-batas negara anda sendiri. Tapi Anda tidak punya hak untuk melakukan itu di perairan internasional. Saya menafsirkan hal ini adalah sebagai teror negara."
Erdogan menegaskan beberapa orang yang mati telah ditembak dari jarak dekat, dari dada ke atas, dari belakang leher. "Jika tujuannya bukan untuk membunuh, peluru plastik bisa ditembakkan di bawah lutut, " katanya menegaskan. (fq/agenceies)
Sumber:www.ibnuirfadzil.blogspot.com
No comments:
Post a Comment